Pada tanggal 26 Oktober, 2024 Siswa/siswi SMA Katolik Sibolga melaksanakan Gelar Karya projeck kelas X pada fase E KEARIFAN LOKAL DALAM PERNIKAHAN ADAT BATAK TOBA, dikenal dengan istilah “ULAN UNJUK.”
Pernikahan adat Batak Toba memiliki makna yang sangat dalam dan sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat memberikan pelajaran berharga, terutama bagi siswa-siswi SMA dalam memahami pentingnya budaya dan tradisi. Dalam adat Batak Toba, pernikahan bukan hanya sekadar penyatuan dua individu, melainkan juga penyatuan dua keluarga besar yang saling menghormati dan mendukung satu sama lain. Salah satu simbol penting dalam pernikahan ini adalah pemberian ulos, kain tenun khas Batak, yang melambangkan kasih sayang, perlindungan, dan kebersamaan antara suami istri serta kedua keluarga. Proses pernikahan adat Batak Toba juga mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, di mana setiap anggota keluarga memiliki peran dalam menyukseskan acara tersebut. Misalnya, dalam upacara “marhata sinamot” yang melibatkan pertukaran barang antara kedua keluarga, terdapat pesan tentang pentingnya saling menghargai dan menjalin komunikasi yang baik. Bagi siswa-siswi SMA Katolik Sibolga , kearifan lokal dalam pernikahan adat Batak Toba bisa menjadi contoh terutama di sekolah siswa/siswi diharapkan untuk menjaga sikap sopan dan santun kepada guru, teman, dan seluruh civitas akademika. Ini termasuk menghormati perbedaan pendapat, tidak mengganggu teman saat belajar, dan berbicara dengan bahasa yang baik. “Ulan ujuk” mengajarkan pentingnya berperilaku dengan etika yang baik dan menjadi
pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijaksana, penuh kasih dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan sesama dalam berbagai aspek kehidupan agar tercipta suasana yang harmonis di lingkungan sekolah. Dalam Acara ini Siswa/Siswi SMA Katolik Sibolga Nampak antusias mengikuti kegiatan dengan penuh hikmat mulai dari awal sampai selesai semua siswa/siswi berperan aktif.